Gaya minimal tradisional menghadirkan kesederhanaan modern dengan sentuhan klasik yang hangat dan membumi.
Gaya minimal tradisional sedang jadi favorit banyak desainer dan pemilik rumah karena berhasil mempertemukan dua dunia: tampilan modern yang bersih dan praktis, dengan sentuhan budaya Nusantara yang penuh kehangatan. Tidak lagi kaku seperti minimalis murni, dan juga tidak terlalu “padat dekorasi” seperti rumah tradisional dulu gaya ini menawarkan keseimbangan visual yang sederhana namun tetap kaya makna.
Konsep dasarnya adalah menggunakan palet warna netral sebagai fondasi desain: putih, krem, abu, atau earth tone. Setelah itu, ruang diperkaya dengan material alami seperti kayu, rotan, batu, atau kain bermotif klasik. Material tersebut bekerja sebagai aksen yang memberi tekstur dan memunculkan rasa familiar seperti rumah keluarga, sehingga ruangan terasa timeless, cozy, dan membumi.
Dekorasi dalam gaya ini bukan soal banyak-banyakan aksesori justru yang membuatnya menarik adalah ketepatan menempatkan elemen tradisional dalam porsi kecil namun signifikan. Misalnya:
- Satu kabinet kayu dengan ukiran halus sebagai focal point
- Lampu gantung anyaman bambu untuk atmosfer hangat
- Cushion atau throw bermotif etnik sebagai pemanis
Elemen modern tetap hadir sebagai penyeimbang: garis furnitur yang ramping, bukaan besar untuk cahaya alami, dan layout sederhana agar ruang tetap lega dan tidak berantakan. Hasil akhirnya adalah rumah yang tetap minimalis namun punya “jiwa”, dan identitas budaya terasa tanpa berlebihan.
Ingin mencoba style minimal tradisional tapi takut salah dekorasi? Visualisasikan dulu semuanya di Coohom tanpa risiko!
👉 Coba gratis di Klik di sini untuk mencoba Coohom gratis
